Lompat ke isi utama

Berita

Pengaruh Arus Globalisasi terhadap Pendidikan Pancasila di Era Sekarang

sarifurohman

berikut adalah opini tentang Pengaruh Arus Globalisasi terhadap Pendidikan Pancasila di Era Sekarang yang ditulis oleh Sarifurohman selaku Staf Bawaslu Kota Cilegon yang juga sebagai mahasiswa di Universitas Pamula PSDKU Serang jurusan Ilmu Hukum

Oleh : Sarifurohman

 

CILEGON, - Globalisasi telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan Pancasila, yang bertujuan membentuk karakter dan moral bangsa Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila, juga terpengaruh oleh arus globalisasi. 

Beberapa pengaruh arus globalisasi terhadap pendidikan Pancasila di era sekarang diantarnya masuknya nilai-nilai dan budaya asing, Globalisasi membuka akses luas terhadap berbagai budaya dan nilai-nilai asing melalui media sosial, film, musik, dan internet. 

Generasi muda sering terpapar oleh nilai-nilai ini, yang kadang-kadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sehingga berdampak terharap paparan budaya asing yang intens dapat mengikis identitas nasional dan nilai-nilai lokal. Misalnya, individualisme yang kerap diusung oleh budaya Barat dapat bertentangan dengan semangat gotong royong dalam Pancasila.

Oleh sebab itu Pendidikan Pancasila harus lebih menekankan pentingnya identitas nasional dan nilai-nilai Pancasila. Sekolah dan guru perlu menyediakan lebih banyak kesempatan bagi siswa untuk memahami, mendiskusikan, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Selain masuknya budaya asing juga ada perubahan gaya hidup dan pola piker masyarakat dimana globalisasi mengubah gaya hidup dan pola pikir generasi muda. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap perubahan, inovasi, dan teknologi. Pola pikir ini bisa menguntungkan, tetapi juga bisa mengancam nilai-nilai tradisional jika tidak diarahkan dengan benar.

Karena akan mengakibatkan nilai-nilai tradisional seperti penghormatan terhadap orang tua dan otoritas bisa tergerus. Selain itu, meningkatnya gaya hidup konsumtif dan materialistik bisa mengurangi kepedulian sosial dan empati.

Untuk itu, pendidikan Pancasila harus adaptif dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang inovatif untuk menarik minat siswa. Pendidikan karakter dan etika harus ditekankan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dalam kehidupan modern.

Lebih lanjut, adanya tantangan terhadap identitas nasional yang disebabkan oleh globalisasi namun bisa juga memperkuat identitas global di atas identitas nasional. Generasi muda mungkin merasa lebih terhubung dengan budaya global dibandingkan dengan budaya nasional. Rasa kebangsaan dan nasionalisme bisa melemah. Generasi muda mungkin kurang memahami pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Pendidikan Pancasila perlu memasukkan materi yang menekankan pentingnya identitas nasional dan kebangsaan. Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, upacara bendera, dan lomba-lomba budaya harus didorong untuk memperkuat rasa cinta tanah air.

Lebih lenjut, Peluang untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui akses terhadap sumber daya pendidikan internasional, teknologi pembelajaran terbaru, dan praktik pendidikan terbaik dari berbagai negara. Pendidikan Pancasila bisa memanfaatkan sumber daya dan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Namun, ada risiko bahwa materi-materi yang diadopsi mungkin tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan Pancasila harus selektif dalam mengadopsi teknologi dan metode dari luar negeri. Penting untuk memastikan bahwa setiap materi dan metode yang diadopsi tetap selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Kolaborasi internasional dan pertukaran budaya juga bisa dijadikan alat untuk memperkaya pemahaman tentang Pancasila dalam konteks global.

Arus globalisasi membawa tantangan dan peluang bagi pendidikan Pancasila di era sekarang. Tantangan berupa masuknya nilai-nilai asing, perubahan gaya hidup, dan melemahnya identitas nasional harus dihadapi dengan strategi yang tepat. Di sisi lain, peluang berupa akses terhadap sumber daya pendidikan global dan teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila. Dengan pendekatan yang adaptif dan inovatif, pendidikan Pancasila bisa terus relevan dan efektif dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.

 

Penulis Adalah: Salah satu Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum di Universitas Pamulang PSDKU Serang.