Lompat ke isi utama

Berita

Doa Bersama Kemerdekaan, Abhan Ajak Jajaran Bawaslu Jadi Pionir Kembangkan Jiwa Nasionalisme

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum –  Dalam acara Doa Bersama dan Refleksi Kemerdekaan dari Bawaslu untuk Indonesia, Senin (16/7/2021) sore, Ketua Bawaslu Abhan mengajak refleksi menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme di tengah pandemi covid-19. Menurutnya perlu membangun jiwa solidaritas di antara masyarakat.  

“Bawaslu harus menjadi pionir untuk menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme terutama di tengah pandemi. Layanan kepada masyarakat harus tetap prima. Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi harus menjadi perhatian agar terus meningkatkan kinerja lembaga,” katanya saat membuka kegiatan doa bersama yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) ini.

Dia menjelaskan, pandemi covid-19 telah membawa kabar duka cita. Momentum peringat hari kemerdekaan ke-76, lanjut dia, dilakukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, namun substansi tetap sama. “Substansi utama adalah kontribusi dan partisipasi publik untuk membangkitkan jiwa nasionalisme, membangun solidaritas. Perlu merenungkan diri apa yang telah kita perbuat. Marilah kita berkontribusi asgar kemerdekaan selalu terjaga menjadi negara damai dan sejahtera,” tutur magister hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang itu.

“Karena pandemi covid-19 ada tiga orang di Bawaslu RI (pusat)  dan 29 orang jajaran Bawaslu di daerah meninggal dunia. Untuk itu, dalam kesempatan ini, bagian kita untuk mendoakan almarhum dan keluarganya. Acara ini juga buat seluruh rakyat Indonesia yang sedang kesusahan, saudara kita yang meninggal dunia dan jajaran pahlawan agar diterima di sisi Allah Yang Maha Kuasa,” Abhan menambahkan.

Selain itu, dia menyatakan, perjalanan Bawaslu telah memberikan kontribusi.  Dalam Sidang MPR/DPR pagi tadi, aku dia, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Bawaslu sebagai bagian dari penyelenggara dalam komitmen memajukan demokrasi di Indonesia. “Ini menjadi semangat kita lebih baik ke depan menyongsong Permilu dan Pilkada tahun 2024,” sebutnya.

Untuk itu, Abhan mengajak seluruh jajaran Bawaslu menjadikan apresiasi presiden dan pandemi covid-19 sebagai refleksi mendewasakan cara berpikir dan bertindak dalam pengembangan manusia. “Kita terus tingkatkan pengembangan digitalisasi agar pemilu dan pilkada semakin berintegritas yang luber dan jurdil,” jelasnya.

Perlu diketahui, acara ini dihadiri ratusan orang secara daring dari seluruh rakyat Indonesia. Ada pembacaan puisi dari Pratiwi Eka Putri (staf Bawaslu Sumtra Selatan) dan tausiah dari Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya.

“Wahai saudaraku sebangsa setanah air apa yang sudah disatukan Tuhan, jangan engkau cerai berai. Kadar iman seseorang tergantung kecintaannya kepada nabi, kalau kecintaan kepada tanah airnya, maka tergantung kepada kecintaan kepada bangsanya dengan menjaga kesatuan. Insya Allah kita akan menjadi bangsa yang semakin kokoh atau dengan kata yang sudah populer: NKRI harga mati!,” ungkap Habib Lutihfi.